Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas "Sosiologi Politik " yang di ampu oleh Bpk. Ana Maulana, Drs., M.Pd.

Jurusan PPKN Kelas 3B STKIP- Garut


Rabu, 16 Maret 2011

WATAK POLITIK ATAU TEMPRAMENTAL POLITIK

PERTEMUAN KE : 4
WATAK POLITIK

E. WATAK POLITIK (TIPE KEPRIBADIAN)YANG BERLANDASKAN PADA GEJALA-GEJALA PSIKOLOGIS (ERICH FROMM)
1. TIPE SATU AUTOMATOM
Seseorang yang kehilangan rasa indivualitasnya disebabkan oleh proses penyesuaian terhadap nilai-nilai umum
2. AGITATOR POLITIK
Seseorang yang mahir dikontrak pribadi dan terampil dalam usaha membangkitkan emosi-emosi politik
3.ADMINISTRATOR POLITIK
Terampil mahir dalam memanipilasikanorganisasi-organisasi dan situasi-situasi
4. TEORITIS POLITIK
Terampil dan mahir dalam memanipulasi ide-ide
5.BIROKRAT
Yang terlalu menekannkan peraturan-peraturan formal dan organisasi dan merealisasikannya terhadap situasi menurut kebiasaan tertentu


F.KEPRIBADIAN DEMOKRATIS
1. MENURUT INKELES
a. menerima orang lain
b. terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru
c. bertanggung Jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan
d. toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
e. emosi-emosinya terkontrol
2.MENURUT LASWELL
a. sikap yang hangat terhadap orang lain
b. menerima nilai-nilai bersama orang lain
c. memiliki sederetan luas mengenai nilai-nilai
d. menaruh kepercayaan terhadap lingkungannya
e. memiliki kebebasan yang relative sifatnya terhadap kecemasan
PENDEKATAN TERHADAP DUA DIMENSI TERHADAP MASALAH KEPRIBADIAN POLITIK DENGAN MENGGUNAKAN SKALA SIKAP (H.J.EYSENCK)
1. Sindrom Konservatisme radikalisme (R-FAKTOR)
Menjelaskan diri sendiri hany terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu-individu menganut pandangan-pandangan radikal atau konservatif
2. Sindrom Kecenderungan Kasar kecenderungan lembut (T-faktor)
Kecenderungan lembut
- rasionalistis (berpegang pada prinsif)
- intelektualistis
- idealistis
- optimistis
- religius
- bersadarkan kemauan bebas
- monistis
- dogmatis
kecenderungan kasar
- empiristis (berpegang pada fakta)
- sensasionalitas
- materialistis
- pesimistis
- irreligious
- fatalistis
- pluralistis
- skeptis
EASTON DAN DENNIS MENGUTAKAN 4 TAHAP DALAM SOSIALISASI POLITIK DIRI ANAK-ANAK
1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu (orang tua, pres dan polisi)
2. perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3. pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal seperti kongres MA dan pemilu
4. perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasiakan dengan institusi

ROBERT LANE yang mensugestikan tiga kepercayaan politikyang dapat diletakan melalui keluarga
1. dengan indroktinasi terbuka (overt)dan indoktrinasi tertutup (covert)
2. dengan menempatkan anak pada konteks social khusus
3. dengan jalan membentuk kepribadian anak

Variabel kunci lain dalam sosialisasi politik adalah kepribadian individu, bermacam – macam tipe dari temperamen politik atau kepribadian Bluntschili, misalnya:
menghubungkan teori – teori Hippocrates dari temperamen dengan bermacam – macam tipe yang sangat luas dari pilsafat politik: kaum reaksioner adalah melankolis, orang – orang yang konservatif bersifat flegmatis, orang – orang yang prgresif bersifat sanguinis, dan kaum radikalisbersifat kholeris, dengan cara yang sama, macaulay berkata mengenai dua klas: kaum konservatif dan kaum liberal


Banyak pengamt modern telah mencari tipe – tipe kepribadian yang berlandaskan pada gejala – gejala psikologis.J.P Guilford mendefinisikan kepribadian sebagai “pola unik dari sifat – sifa seseorang” Banyak tipe – tipe kepribadian politik telah dikemukakan , akan tetapi kurang persetujuan mengenai jajaran dari tipe – tipe tersebut..Beberapa penulis memperhatikan sekali satu tipe khusus , sedang yang lainnya lagi menonjolkan tipologi umum (Erich Fromm ) misalnya melukiskan satu tipe sebagai satu automaton yaitu seseorang yang kehilangan rasa individualitasnya disebabkan oleh penyesuaian terhadap nilai – nilai umum



Harold Lasswell mensugestikan satu jajaran tipe yaitu:
1) Agitaor politik yaitu seseorang yang mahir dibidang kontak pribadi dan trampil dalam usaha membangkitkan emosi – emosi politik
2) Administrator politik yang trampil mahir dalam memanipulasikan organisasi – organisasi dan situasi – situasi
3) Teoritis yang terampil mahir dalam memanipulasikan ide – ide
4) Birokrat yang terlalu menekan peraturan – peraturan normal dan organisasi, dan merealisasikannya terhadap situasi menurut kebiasaan tertentu.
Sama halnya , Daviid Riesman memikirkan tiga pengelompokan seperti halnya:
a) Pribadi yang diarahkan pada tradisi (tradition directed) yang tiada memiliki suatu konsepsi mengenai politik , dan selalu mereaksi terhadap lingkungan parochial yang terbatas
b) Pribadi yang terarah kedalam (inner directed ) dengan orientasi – orientasi yang berasal dari masa kanak – kanak, dan tidak terpengaruh dari kontemporer
c) Pridadi yang terara pada orang lain (Other directed ) yang selalu berorientasi terhadap pengaruh – pengaruh kontemporer.




Ada beberapa usaha untuk melukiskan “ Kepribadian Demokratis “akan tetapi kebanyakan dari usaha trsebut lebih bersifat teoritis daripada berdasarkan riset. Inkeles dan Lasswel, misalnya mengemukakan sifat – sifat yang sama, namun sedikit berbeda:



Inkeles
1. Menerima orang lain.
2. Terbuka terhadap pengalaman dan ide – ide baru.
3. Bertanggung jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan.
4. Toleransi terhadap perbedaan – perbedaan.
5. Emosi – emosinya terkontrol.

Lasswell
1. Sikap yang hangat terhadap orang lain.
2. Menerima nilai – nilai bersama orang – orang lain.
3. Memiliki sederetan luas mengenai nilai – nilai.
4. Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan.
5. Memiliki kebebasan yang relative sifatnya terhadap kecemasan.

H.J. Eysenck mengadakan pndekatan dua dimensi terhadap masalah kepribadian politik, dengan menggunakan dua skala sikap.
1) Sindrom konservatisme – radikalisme (R- factor
2) Sindrom kecenderungan kasar, kecenderungan lembut (T- Faktor ).R- Faktor itu sebenarnya menjelaskan diri sendiri, hanya terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu menganut pandangan – pandangan radikal atau konservatif. Sedang T – factor mencakup pasangan sifat – sifat sebagai berikut:


Kecenderungan lembut

a) Rasionalistis ( berpegan pada prinsip)
b) Intelektualistis
c) Idealistis
d) Optimistis
e) Religius
f) Berdasarkan kemauan bebas.
g) Monistis.
h) Dogmatis.

Kecenderungan kasar
a. Empiristis ( berpegang pada fakta)
b. Sensasionalistis
c. Matearistis
d. Pesimistis
e. Irreligius
f. Fatatistis
g. Prulalistis
h. Skeptis

0 komentar:

Posting Komentar